KARAKTERISTIK MALAIKAT DALAM AL-QURAN

A.    Pendahuluan
Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Quran memberi ajaran kepada umatnya berbagai aspek yang dalam kehidupan. Hal ini merupakan suatu kepastian, karena al-Quran merupakan petunjuk bagi umatnya ke jalan yang lurus.
Salah satu hal penting yang disebutkan oleh al-Quran adalah ajaran mengenai aqidah. Umat Islam diwajibkan untuk mengimani semua perkara ghaib yang disebutkan di dalamnya, dengan demikian ia bisa disebut sebagai orang-orang yang bertakwa. Dengan iman, seorang jiwa Muslim selalu merasa diliputi hikmah dalam keadaan apa pun[1] .  Hal ini akan berdampak pada sikap (ibadah dan muamalah) Muslim tersebut yang semakin baik.[2]
Sementara ulama merumuskan bahwa hal yang wajib diimani oleh umat Islam ada enam perkara, yang terkumpul dalam rukun iman. Salah satu perkara yang wajib diimani oleh setiap Muslim adalah iman kepada malaikat.[3]   Di dalam al-Quran, setidaknya terdapat 86 ayat yang membahas tentang mereka, baik itu merupakan suatu khabar tentang mereka, maupun digunakan oleh Allah sebagai sumpah.
Beriman kepada malaikat mencakup empat unsur:
1.    Mengimani bahwa malaikat itu ada.
2.    Mengimani yang kita ketahui namanya tentang mereka. Adapun yang tidak ketahui namanya maka kita harus mengimaninya secara global.
3.    Mengimani dengan apa yang kita ketahui tentang sifat (bentuknya)nya. Seperti bentuk malaikat Jibril, Rasulullah saw telah menuturkannya kepada kita bahwa beliau pernah melihat bentuknya sebagaimana wujud aslinya. Dia memilki enam ratus sayap dan setiap sayap dapat menutupi ufuk.
4.    Mengimani dengan apa yang kita ketahui tentang tugasnya masing-masing, mereka melakukann itu atas perintah Allah swt. Seperti membaca tasbih kepada Allah.[4]
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang malaikat beserta krakteristiknya yang disebutkan al-Quran berikut dengan nama-nama dan sifat-sifat mereka.



B.    Pengertian Malaikat
Malaikat adalah bentuk jamak dari malak yaitu makhluk halus yang diciptakan Allah dari nur dan bertugas untuk mengemban titah. Ia adalah makhluk Allah yang bersifat non-materi, jadi tidak bisa diindera oleh manusia, dan juga ia tidak membutukan materi seperti makan minum.[5]
Hanya Allah yang mengetahui jumlahnya dan hakikat kejadiannya.[6]   Malaikat merupakan makhluk yang terpelihara dari kesalahan dan dosa karena mereka hanya diberi akal tanpa diberi nafsu.[7]   Karena tidak bisa diindera, tidak ada satu cara apa pun yang tepat untuk mengetahui malaikat kecuali dengan cara wahyu berupa Al-Quran dan sunnah.[8]   Karena al-Quran sendiri dalam surat al-Najm:5-6,[9]   menyebutkan bahwa Jibril pernah menampakkan diri dengan wujud aslinya kepada Nabi saw.
Abu Dar meriwayatkan secara marfu’ kepada Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda:
حدثنا أحمد بن منيع أخبرنا أبو أحمد الزبيري أخبرنا إسرائيل عن إبراهيم بن مهاجر عن مجاهد عن مورق عن أبي ذر قال: - قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إني أرى ما لا ترون وأسمع ما لا تسمعون أطت السماء وحق لها أن تئط ما فيها موضع أربع أصابع إلا وملكٌ واضع جبهته لله ساجدا والله لو تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا وما تلذذتم بالنساء على الفرش ولخرجتم إلى الصعدات تجأرون إلى الله لوددت إني كنت شجرة تعضد) . وفي الباب عن عائشة وأبي هريرة وابن عباس وأنس.
Sesungguhnya aku melihat yang tidak kalian lihat dan mendengar yang tidak kalian dengar, bahwa langit itu bersuara dan ia berhak bila bersuara. Tiada (di langit) itu tempat (untuk) empat jari (saja) melainkan ada satu malaikat yang meletakkan dahinya untuk sujud kepada Allah.[10]
Hal ini menunjukkan jumlah mereka sangat banyak. Seperti yang terekam dalam hadis Nabi saw bahwa beliau pernah diangkat ke Bait al-Ma’mur di langit (yang ke tujuh) bahwa tujuh puluh ribu malaikat berkeliling setiap hari tanpa kembali.[11]

C.    Karakteristik Malaikat dalam Al-Quran
Di beberapa ayat disebutkan sifat dan wujud malaikat, di antaranya:
a.    Mulia, seperti dalam surat Abasa: 15-16, “ di tangan Para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti.”
b.    Bukan laki-laki/perempuan, atau pun bukan pula anak Allah. QS Shaffat 149-151, “Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau Apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)? Ketahuilah bahwa Sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: "Allah beranak". dan Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.”[12]
c.    Wajahnya menawan, seperti yang terdapat dalam surat al-Najm 5-6, “yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.
d.    Mempunyai sayap. QS. Fathir (35): 1, “segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
e.    Tidak makan dan juga tidak minum. QS. Al-Dziriya (51): 24-28, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).”[13]
f.    Tidak punya lelah. QS. Al-Anbiya: 20, “mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” [14]
g.    Dapat berubah wujud, seperti yang dikisahkan al-Quran tentang Maryam, ibu Nabi Isa, dalam surat Maryam: 16-19, “dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".[15]
h.    Tidak mati. QS. Zumar (39): 68, “dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
i.    Selalu takut kepada Allah SWT. QS Ali Imran: 18, “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
j.    Ibadahnya
Mereka dikenal sebagai makhluk yang paling taat. QS. Al-Anbiya: 27. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. [16]
Di antara ibadah-ibadah malaikat adalah sebagai berikut:
a.    Bertasbih. QS. Al-Syura:,5. “Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” [17]
b.    Shalat, QS. Shaffat:165 Dan Sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).
c.    Haji, QS. Thur: 44. “dan demi Baitul Ma'mur.[18]  


D.    Nama dan Tugas Malaikat
Terdapat banyak ayat di dalam al-Quran yang menjelaskan nama dan tugas mereka yang diberikan oleh Allah, di antaranya:
1.    Jibril dan Mikail
Dua malaikat ini disebutkan di dalam surat al-Baqarah ayat 98, " Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
Dalam kesempatan lain, Jibril juga disebut dengan nama al-Ruh, seperti dalam surat al-Syuara: 193-194, “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.[19] ”  Sedangkan tugasnya adalah menyampaikan wahyu, seperti yang disebutkan dalam surat al-Syuara: 192-193, “dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril).”
2.    Malik
Malaikat Malik disebutkan dalam surat al-Zukhruf ayat 77, “Mereka berseru: "Hai Malik Biarlah Tuhanmu membunuh Kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)". Di sini juga jelas bahwa tugas malaikat Malik adalah penjaga neraka.[20]
3.    Harut-marut
Mereka terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 102, “dan mereka mengikuti apa[21]   yang dibaca oleh syaitan-syaitan[22]   pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[23]   di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.[24]   dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
4.    Raqib-Atid
Mereka disebutkan di dalam surat Qaaf ayat 17-18, ”(yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
5.    Maut
Ia disebutkan dalam surat al-Sajdah ayat 11, “Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."[25]
6.    Zabaniah
Malaikat Zabaniah hanya disebutkan sekali dalam al-Quran, yaitu di surat al-‘Alaq ayat 18. “Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah.” Oleh sebagian mufassir, ia adalah malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka. Adapun tugasnya, seperti dalam surat al-An’am 6, “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” [26]
7.    Malaikat Ridwan
Para ulama berpendapat ia adalah malaikat penjaga surga, seperti yang disebut dalam surat al-Ra’d: 23: (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.
8.    Israfil
Para ulama berpendapat ia adalah malaikat yang kelak meniup sangkakala pada hari kiamat. QS. Al-Kahfi ayat 99. Kami biarkan mereka di hari itu[27]   bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi[28]   sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,[29]
Tugas-tugas lain yang dititahkan oleh Allah dan disebutkan di dalam al-Quran antara lain: Membantu orang mukmin (Ali Imran: 124 dan al-Anfal: 9); Mengawasi manusia (al-Ra’d: 11 dan al-Infithar: 10); Memikul Arasy (al-Mukmin: 7 dan al-Haqqah: 17); Mendoakan manusia (QS. Ahzab: 43 dan al-Syura: 5); Memberi syafaat kepada manusia (al-Najm: 26); Mengurus segala urusan di bumi dan langit (al-Naziaat:5 dan al-Dzariyat: 4 dan al-Mursalat: 1-5). [30]

E.    Penutup
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa malaikat adalah makhluk yang sangat taat kepada Allah, mereka melaksanakan perintah. Adakalnya perintah itu berhubungan dengan manusia, seperti mencatat amal manusia, atau hanya mengabdi untuk beribadah kepada Allah, seperti sujud atau pun bertasbih kepada-Nya.
Dengan deskripsi karakteristiknya yang terdapat dalam al-Quran, malaikat juga merupakan makhluk yang di luar nalar kita sebagai manusia. Hanya Allah SWT lah yang mengetahui hakikatnya.
Dan kita, meskipun tidak mengetahui keberadaanya, diwajibkan untuk mengimaninya, dan juga kepada seluruh hal ghaib yang oleh al-Quran telah terangkan. Allah dengan tanpa lelah. Allah menciptakan berbagai macam makhluk, ada yang disertai dengan akal dan nafsu, atau hanya dengan salah satunya. Malaikat diciptakan hanya dibekali dengan akal. Ini semua, tidak lain untuk menguji seberapa jauh keyakinan kita.










DAFTAR PUSTAKA

Nizham, Abu. Al-Quran Tematis. Bandung: Mizan, 2011.
Al-Hafidz, Ahsin W. Kamus Ilmu Al-Quran. Jakarta: Amzah, 2006.
El-Saha, M.  Ishom dan Saiful Hadi. Sketsa Al-Quran 2. tt:Lista Fariska Putra, 2005.
Qutub,Syahid Sayyid. Tafsir fi Zhilalil Quran: Di Bawah Naungan al-Quran, terj. As’ad Yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.
Al-Rifa’i, Muhammad Nasib. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabudin. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.


[1]QS. Al-Anfal: 2-4.
[2]QS. Al-Mukminun: 1-9.
[3]Lilat QS. Al-Baqarah (2): 177 dan 285. Pada ayat 177, penyebutan beriman kepada malaikat dirangkai dengan perintah beriman pada beberapa hal lainnya. Syahid Sayyid Qutub, Tafsir fi Zhilalil Quran: Di Bawah Naungan al-Quran, terj. As’ad Yasin, dkk (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), 189.
Sedangkan pada ayat 285, mengandung suatu penegasan kewajiban untuk mengimani malaikat. Muhammad Nasib al-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabudin (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), 474.
[4]Said al-Qahthani dan Nashir bin Abdul Karim, Aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah, terj.Farid Bathoni (Surabaya: Pustaka As-Sunnah, 2003), 36-38.
[5]QS. Hud, 70 dan QS. Dzariyat 24.
[6]QS. Al-Muddatsir: 31
[7]Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2006), 174.
[8]M. Ishom El-Saha dan Saiful Hadi, Sketsa Al-Quran 2, (tt:Lista Fariska Putra, 2005), 424.
[9]“yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.”
[10]Al-Tirmidzi, Kitab Zuhud an Rasulillah saw, 2414. Ibnu Majah menghasankannya dalam kitab Zuhud, no. 4190 dan dishahihkan oleh Allamah Albani.
[11]حدثنا محمد بن المثنى. حدثنا ابن أبي عدي عن سعيد، عن قتادة، عن أنس بن مالك. (لعله قال) عن مالك ابن صعصعة (رجل عن قومه) قال: . . . . يا جبريل! ما هذا؟ قال: هذا البيت المعمور. يدخله كل يوم سبعون ألف ملك. إذا خرجوا منه لم يعودوا فيه آخر ما عليهم. ثم أتيت بإناءين أحدهما خمر والآخر لبن. فعرضا علي. فاخترت اللبن. فقيل: أصبت. أصاب الله بك. أمتك على الفطرة. ثم فرضت على كل يوم خمسون صلاة" ثم ذكر قصتها إلى
آخر الحديث
Muslim, Kitab Iman, 264. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari (muttafaq ‘alaih) dalam Kitab ¬Bad ul Khalq, no. 3207.
[12]Lihat juga QS. Al-Zukhruf: 19
[13]Lihat juga QS. Hud (!!0: 70.
[14]Lihat juga QS. Fushshilat 38
[15]Lihat juga QS. Hud: 77
[16]Lihat juga QS. Maryam: 64.
[17]Lihat juga QS. Mukmin: 7 dan QS. Al-Anbiya: 20
[18]Baitul Ma'mur ialah ka'bah karena ka'bah selalu mendapat kunjungan haji, 'Umrah, tawaf dan lain-lain atau sebuah rumah di langit yang ketujuh yang saban hari dimasuki oleh 70.000 malaikat.
[19]Lihat juga QS. Al-Qadr: 4.
[20]Lihat juga QS. Al-Baqarah: 210; Zukhruf: 77; QS. Muddatsir: 29-30, tentang tugas Malaikat Malik.
[21]Maksudnya: Kitab-Kitab sihir
[22]Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[23]Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[24]Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[25]Lihat juga QS. Yunus: 21 dan QS. Zukhruf: 80, tentang tugas Maikat Raqib-Atid.
[26]Ayat yang setema: al-Nazi’at: 1-2.
[27]Maksudnya: di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah.
[28]Maksudnya: tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang pertama ialah tiupan kehancuran alam ini.
[29]Lihat juga: QS. Thaha: 102; QS. Al-Mukminun: 101 dan Zumar: 58.
[30]Abu Nizham, op. cit. 115.
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
Unknown
admin
11 Mei 2016 pukul 21.16 ×

Terimakasih atas informasinya, sangat menambah pengetahuan dan tentunya menambah keimanan kepada allah swt. Obat Lidah Bengkak

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment